Saturday, May 24, 2014

Untuk Sebuah Nama



Untuk sebuah nama yang akan menjadi takdirku, sejauh apapun pengembaraanmu, akulah tempat berlabuh untuk menyempurnakan dienmu...

Untuk sebuah nama yang telah tertulis di lauhul mahfudz, Sebanyak apapun insaan yang singgah dihidupmu, akulah yang kelak menghiasi hari dan istanamu...

Untuk sebuah nama yang dipilihkan Allah untukku, seberat apapun kini perjuanganmu, akulah yang kelak akan mengusap keringat di setiap lelahmu...

Untuk sebuah nama yang Tertulis...

Untuk sebuah nama yang Terpilih...

Janganlah engkau bersedih hati, yakinlah bahwa takdir_Nya-lah yang kan menjadi bahagiaku dan juga bahagiamu...

Janganlah engkau berputus asa, yakinlah bahwa rahmat Allah akan senantiasa menaungi hamba-hamba_Nya yang beriman...

Dan kini...

Jemputlah aku dengan penuh kesungguhan...

Nantikanlah aku dengan penuh kesabaran...

Sambutlah aku dengan penuh rasa syukur pada_Nya...

Peliharalah aku dengan senantiasa menyebut Asma_Nya...

Aamiin Ya Rabbal" Aalamiin

Thursday, May 22, 2014

Aku Hanya Kehilangan..

"Seorang wanita telah meningalkan kekasihnya karena terlalu mengejar pria lain.

Pria ini tidak sedih, tidak menangis, tidak meraung-meraung, tidak marah-marah dan tidak bertindak kasar malah membiarkan wanita itu pergi.

Maka datang seorang teman menyapanya : "Kenapa kau tidak sedih dan mengapa kau biarkan saja dia pergi kepada Pria lain...?"

Pria itu menjawab : "Mengapa aku perlu bersedih.??

Aku hanya kehilangan seseorang yang tidak
pernah mencintai diriku sedangkan dia kehilangan orang yang benar-benar mencintainya.

Mungkin ALLAH sudah tentukan jodoh aku dengan orang yang lebih baik dari pada dia.

Dan buat apa memaksa orang yang sudah tidak mempunyai hati terhadap diriku.

Seandainya dia memang tercipta untukku dia akan kembali kepadaku.

''ALLAH itu Maha Adil lagi Maha Mengetahui".


" Jangan Buka Tas Ku!!! "


Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan'a' yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam yang di lengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik..

Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain. Sementara tas para siswi terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun melainkan beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya..

Semua kelas sudah dirazia, hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat seorang siswi yang menceritakan kisah ini. Apa gerangan yang terjadi ?!

Seperti biasa, dengan penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun di mulai..

Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang di kenal sangat tertutup dan pemalu. Ia juga di kenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun. Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar..

Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya berada di dalam tas miliknya !

Semakin dekat gilirannya untuk di periksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya. Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya ?!

Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk di periksa..

Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya !

Kini giliran di periksa, dan dari sinilah di mulai kisahnya...

"Buka tasmu wahai putriku.."

Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan..

"Berikan tasmu.."

Ia menoleh dan menjerit, "Tidak...tidak...tidak.."

Perdebatan pun terjadi sangat tajam..

"Berikan tasmu.." ... "Tidak.." ... "Berikan.." ... "Tidak.."

Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya ?!

Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa ?!

Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih di pegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan penuh kegilaan !

Spontan saja siswi itu menangis sejadi-jadinya. Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot. Para guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan disiplin (bukan siswi yang amburadul), mereka terkejut melihat kejadian tersebut..

Tempat itu pun berubah menjadi hening..

Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut.... ??

Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke kantor sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam tasnya sehingga bisa terbebas begitu saja..

Mereka pun membawa siswi tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta sebagian siswi lainnya. Siswi tersebut kini masuk ke ruangan kantor sekolah, sementara air matanya mengalir seperti hujan..

Siswi tersebut memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian, karena mereka akan mempermalukannya di depan umum !

Karena perilakunya selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan memerintahkan para siswi lainnya agar membubarkan diri. Dan dengan penuh santun, kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja..

Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya padanya, "Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?"

Disini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka tasnya !

Detik-detik yang menegangkan..

Ya Allah, apa sebenarnya benda tersebut ?

Coba tebak.. ?

Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada !

Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti..

Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut !

Setelah mengorek informasi dari siswi tersebut seputar roti itu..

Setelah merasa tenang, siswi itu berkata, "Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku sarapan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku. Ibu dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti ini..

Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami..

Inilah yang membuat aku menolak untuk membuka tas, agar aku tidak dipermalukan di hadapan teman-temanku di kelas, yang mana mereka akan terus mencelaku di sekolah, sehingga kemungkinan hal tersebut menyebabkan aku tidak dapat lagi meneruskan pendidikanku karena rasa malu. Maka saya mohon maaf sekali kepada Anda semua atas perilaku saya yang tidak sopan.."

Saat itu juga semua yang hadir menangis sejadi-jadinya, bahkan tangisan mereka berlangsung lama di hadapan siswi yang mulia tersebut..

Maka tirai pun di tutup karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan kita berharap untuk tidak menyaksikannya..

Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu dari tragedi yang kemungkinan ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa kita sementara kita tidak mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura tidak mengenal mereka..

Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin dapat mengenalinya dengan baik..

Kita memohon kepada Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon pada-Nya agar Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat..















(Sumber Majalah Islam Internasional Qiblati)

Monday, May 19, 2014

Misteri Ibu



Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.

Kasih ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan tak berakhir. Kasih ibu itu selalu berputar dan senantiasa meluas, menyentuh setiap orang yang ditemuinya. Melingkupinya seperti kabut pagi, menghangatkannya seperti mentari siang, dan menyelimutinya seperti bintang malam.








Sunday, May 18, 2014

Sore dan Malam Itu

( Selasa, 13 Mei 2014 )
     Hari ini jadwal nya Dia untuk kuliah sore nanti. Tapi sebelumnya, ku ingin menceritakan awal Dia mulai kuliah dulu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Bermula di hari Senin, tanggal 28 April 2014 ini Dia memulai kuliah pertama kali. Dia mengambil kelas eksekutif, karena kelas ini yang memungkinkan Dia untuk bisa kuliah sambil kerja. Fakultas yang Dia ambil itu Fakultas Teknologi Informatika, jurusan Sistem Informasi. Secara Dia memang hobi dalam bidang komputer dan ingin memperdalam ilmunya yang didapat dari teman-temannya atau pihak luar lainnya. Cerita sebelumnya, Dia sudah mendapat kenalan yang bernama Yudha pada saat acara briefing untuk mahasiswa baru, sehingga mereka berdua sengaja janjian untuk mencari info kelas. Setelah sudah mengetahui dimana kelasnya, mereka langsung menuju kelas tersebut yang terletak dilantai 2, dan ternyata didepan kelas sudah ramai dengan mahasiswa baru yang satu kelas dengan mereka.
     Tak lama dosen datang, semua mahasiswa baru termasuk Dia pun masuk kelas. Terasa asing buat Dia memasuki kelas dengan melihat wajah-wajah baru didalamnya, tetapi Dia juga merasa seperti nostalgia sewaktu masa sekolah dulu. Pak dosen memulai memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang mata kuliah yang diajarkan saat itu, sampai akhirnya bapak dosen memberikan tugas ke mereka(mahasiswa) dimana diharuskan membuat group di media sosial chat, untuk berdiskusi dan E-learning.
     Awalnya masih banyak yang canggung untuk ikut group di sosial chat itu, yah mungkin takut jadi mengganggu kesibukan-kesibukan mereka diluar kuliah. Bagi Dia, hal itu tidak terlalu membuat khawatir dan jadi senang, karena Dia pun jadi mengenal "Yogha" si ketua kelas yang juga membuat group di sosial chat, "Hakim" teman satu kantor Yogha, "Richard" suka dipanggil kokoh, karena dia keturunan China, "Andi" teman pulang Dia karena rumah Andi satu kawasan dengan Dia, "Danang" si Bapak yang suka melucu, dan masih banyak lagi (Kalau disebutin semua.. udah seperti absen dikelas dong.. hehehe :p).
     Karena group itu, mereka semua pun saat ini jadi bisa kenal dan dekat satu sama lainnya dan bisa berbagi masalah tugas atau hal-hal dalam pelajaran yang sekiranya sulit dan butuh diskusi dengan yang lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Itu cerita singkat yang ku bisa ceritakan tentang awal Dia mulai kuliah. Oke.. Sekarang kita lanjutin lagi cerita tentang Dia yang harus masuk kuliah dimana jadwal mata kuliah sore ini itu Algoritma dan Struktur Data. Buat Dia, jadwal mata kuliah ini yang ditunggu tetapi mata kuliah ini juga yang buat Dia agak sedikit kepusingan jadinya.


     Langit juga sudah mulai terlihat mendung sore ini, Dia yang masih di kantor berharap saja agar jangan dulu turun hujan sebelum berangkat dan sampai di kampus, secara perjalanan ke arah kampus lumayan cukup jauh, dan kalau hujan, di jalan arah kesana bisa macet parah.
     Waktunya tiba tuk Dia pulang kerja dan bersiap berangkat ke kampus dan syukurnya, langit juga tidak terlalu mendung saat itu. 50 menit berlalu, ternyata di kawasan daerah dekat kampus tadi sempat turun hujan, karena sepanjang aspal jalanan jelas terlihat basah, dan syukurnya lagi, Dia sudah tiba di kampus setelah hujannya reda. Setelah memarkirkan kendaraan, Dia langsung menuju kelas yang ternyata sudah ada beberapa orang temannya disana. Satu persatu yang lain pun datang, gak lama semua temannya dikelas hadir, dan sekarang tinggal menunggu si dosen datang.

     Seisi kelas pada sibuk mengerjakan soal latihan dari materi pertemuan sebelumnya, karena Dia sudah mengerjakan dirumah semua soal latihan dari materi pertemuan kemarin, jadi sambil menunggu dosen datang, Dia hanya main game saja dihandphonenya (Jangan ditiru yah.. :p) padahal jelas sekali teman-temannya yang lain pada sibuk ngerjain soal latihan itu. Lagi asik-asik main game, Dia dikagetkan sama Richard yang tiba-tiba tanya masalah penulisan program dan hasilnya dari soal latihan materi kemarin. Karena Dia sudah tahu hasilnya, jadi Dia menyuruh langsung mempraktekkannya saja dengan memakai laptop yang Richard bawa, supaya Dia bisa menjelaskan satu persatu tahap-tahapnya.
     Gak lama berselang, datang Yogha si ketua kelas. Yogha datang untuk memberitahu kalau pak dosen tidak bisa hadir dan jadinya kelas diliburkan hari ini. Yogha pun gak cuma sekedar ngasih tahu tentang pak dosen yang tak bisa hadir saat itu, tapi Yogha juga iseng. Dengan suara lantang, Yogha memberitahu seisi kelas, jika masih ada yang bingung dengan soal latihan Algoritma bisa tanya langsung sama Dia. Akibat keisengannya Yogha itu, Dia udah seperti semi-dosen deh ( ><), dimana Dia dipaksa ngejelasin jawaban satu persatu dari soal latihan oleh seisi kelas. Padahal Dia tadinya cuma mau ngebantu Richard doang.
     Karena Dia ngga mau nantinya dibilang paling bisa dalam mengerjakan soal latihan Algoritma itu, Dia pun buat semacam diskusi, biar semuanya pun bisa mengeluarkan pendapat masing-masing dan bisa tukar pikiran juga..
     Waktu pun menunjukan jam 20.30, tak terasa sudah 1 jam berdiskusi masalah soal latihan itu, dan sekarang waktunya Dia tuk pulang.

===========================

Maaf yah saya baru bisa nge-Post-ing cerita lagi sekarang. Karena memang akhir-akhir ini lagi bener-bener disibukkan sama urusan didunia nyata, ditambah suka gak dapet ide atau lagi nge"Blank" buat nulis..
( >~<)

Saturday, May 10, 2014

Aku, Malam Ini..

(Sabtu, 10 Mei 2014)
12:21 AM



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tengah malam.
Dia sama sekali belum mengantuk saat ini. Sambil bersender di jendala kamar, dia menikmati sepinya malam ini.
Sungguh tenang yang ia rasakan...
Sudah lama dia tak pernah menikmati ketenangan malam seperti ini, semenjak dirinya sudah mulai disibukkan sama urusan-urusan didunia nyata yang makin hari semakin banyak dan hanya diwaktu-waktu tengah malam seperti ini, dia bisa santai tuk sejenak. Malam ini langitnya juga tidak terlalu banyak awan, hingga bintang-bintang pun banyak terlihat jelas dan indah. Sang rembulan juga ikut menemani dia yang sedang menikmati malam ini dari balik jendela kamarnya.

Entah kenapa, dia merasa ingin nostalgia untuk mengingat kenangan-kenangan yang berkesan dimasa lalu sampai saat ini. Semua kenangan-kenangan dari keadaan susah, senang, suka, duka dan semuanya. Terasa seperti sebuah film, setiap momen-momennya itu terbayang diingatannya. Hingga dia tersenyum kecil, disaat dirinya teringat kenangan seru di masa sewaktu SMA dulu. Teringat akan kamarnya ini yang menjadi tempat kumpul teman-teman sekolah dia, bolos sekolah bareng-bareng, makan bareng, cinta monyet, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian seru lainnya. Dia pun juga teringat akan kenangan sedih, dimana dia harus berpisah selamanya dengan salah satu orang yang ia sayangi yaitu Ayah. Dan masih banyak lagi momen-momen yang mungkin ngga bisa diceritakan satu per satu di sini.

Hanya senyuman kecil di raut wajahnya yang dia bisa gambarkan dengan mengenang itu semua. Tersenyum, karena setiap kenangan itu sekarang menjadi sebuah buku-buku yang berisi cerita indah beserta pelajaran yang tersusun rapih didalam hati dan pikiran kita semua.

Asyik bernostalgia mengenang kejadian di masa lalu, sampai tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat. Sudah saatnya dirinya beristirahat untuk menyambut dan menghadapi hal-hal baru di esok hari.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mungkin agak gak penting yah dari cerita singkat yang ku tulis diatas :p, tapi itu cerita singkat yang bisa ku bagi malam ini.
Semoga terhibur.. ( ^-^)

Friday, May 9, 2014

Jangan Terlalu Berharap

Mencintai itu ibarat menggenggam sebuah pisau ditangan, ia akan membuat kita terluka ketika kita menggenggamnya terlalu erat.

Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, atau karena ia tidak memperdulikan kita lagi,melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu akan lebih bahagia apabila kita melepasnya.

Tetapi, apabila kita benar-benar tulus mencintai seseorang, jangan dengan mudah kita melepaskannya.

Cintai seseorang tanpa melihat, tanpa mendengar dengan setulus hati dan seutuhnya rasa yang kita miliki

Sebab bila mencinta dengan pandangan disaat ia buyar bisa saja cinta itu pupus.

Bila mencintai dengan pendengaran, disaat tak terdengar lagi bisa saja cinta itu hilang.

Mencintai seseorang bukan apa-apa, jangan terlalu berharap akan balasannya.

Dicintai seseorang adalah sesuatu yang bisa menjadi berkah dan bisa juga menjadi fitnah.

Dicintai oleh orang yang kita cintai sangatlah berarti, maka syukuri dan nikmati.

Tetapi dicintai Sang Maha Pencipta adalah segala-galanya, karena segala macam cinta ada dalam genggaman-Nya.

Wednesday, May 7, 2014

Menikahlah Untuk...

Kalau MENIKAH hanya karena KECANTIKAN
Jika sudah gak cantik pasti dilupakan

KalaU MENIKAH hanya karena POPULARITAS
Jika sudah tidak populer pasti ditinggalkan

Kalau MENIKAH hanya untuk menyalurkan SYAHWAT
Jika sudah tidak bisa meladeni pasti diduakan

Kalau MENIKAH hanya karena KEKAYAAN
Jika sudah miskin dan tak punya apa-apa pasti dijauhi

Kalau MENIKAH karena ALLAH..
Maka kekurangan kan dilengkapi
Kelemahan akan ditutupi
Kelebihan akan disyukuri

Karena..
MENIKAH untuk ibadah
MENIKAH untuk sakinah
MENIKAH untuk bertemu di JANNAH


Pesan Bapak Untuk Anaknya Di Facebook

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya.
Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.

Diapun mulai membaca isinya:

“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.

Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !

Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.

Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.

Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.

Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.

Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.

Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburan pun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan-kawanmu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.

Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.

Bapak tidak minta banyak…

Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.

Andaipun kamu sudah tidak punya waktu sama sekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Alloh.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Alloh.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.

Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.













 Dari

Sunday, May 4, 2014

Tiga ajah

( Senin-Selasa-Rabu, 21-22-23 April 2014 )

Untuk di tiga hari ini, mungkin tidak banyak yang bisa diceritakan. Cuma sekedar kejadian-kejadian yang dia lihat di jalan. Berawal di senin siang, pada saat jam istirahat kerja. Dia pada saat itu hanya ingin membeli jus, tapi tak sengaja dia melihat pemandangan yang gak biasa menurut dia. Sembari menunggu, dia melihat seorang pengendara motor yang membawa sekantong kentang, dimana saat itu kentangnya berjatuhan. Si pengendara motor pun berhenti, menyadari kentang-kentang bawaannya terjatuh. Tetapi orang-orang yang dekat dengan si pengendara motor tidak ada yang membantu, hanya seorang pemulung barang bekas yang kebetulan sedang berjalan di situ, yang membantu si pengendara motor mengumpulkan kentang-kentang itu.
     Cukup membuat dia sedikit tercengang melihat hal itu, dimana ada beberapa orang di dekat sana tapi hanya melihat, sedangkan seorang pemulung barang bekas yang memang saat itu sedang melintas yang ikhlas membantu. Memang keras hidup dikota jaman sekarang. Terkadang yang dekat cuma diam, tapi yang jauh yang bergerak.

     Berlanjut ke hari berikutnya. Selasa sore disaat dia di perjalanan pulang ke rumah setelah bekerja. Tepat didepan matanya, seorang ibu mengendarai motor sambil membawa barang dagangannya dan membonceng anaknya yang sepulang sekolah, mendadak jatuh mengenai mobil yang terparkir di pinggir jalan. Reflek, dia pun lalu membantu membangunkan ibu itu dan meminggirkan motornya si ibu. Orang yang mobilnya terparkir pun ikut membantu, dan menanyakan keadaan si ibu itu. Syukurnya semua baik-baik saja.
      Si ibu itu mendadak terjatuh dari motornya karena kepalanya sudah terlalu pusing saat itu, sehingga tidak bisa mengontrol motornya. Memang pada hari ini cuacanya panas menyengat. Si ibu pun juga agak memaksa dirinya melakukan semua aktifitasnya walau badannya kurang sehat. Hebatnya sang Ibu itu, demi keluarganya dia memaksakan badannya yang kurang sehat, sampai-sampai si ibu ngalamin kejadian jatuh dari motor.

     Rabu malam. Saat dia mengantri untuk mengisi bensin motornya, dan pas didepan dia ada seorang bapak yang membawa anaknya juga ikut mengantri, tetapi anaknya itu cacat mental. Untung saja si bapak mengisi bensin motornya malam disaat antrian kendaraan sedikit, coba kalau siang-siang saat lagi rame antriannya, bisa-bisa diteriakin sama orang-orang yang mengantri dibelakang. Secara si bapak itu sibuk mengatur anaknya yang tidak bisa disuruh diam menunggu. Semua mata pun tertuju pada mereka, seakan-akan melihat sesuatu yang aneh. Walau harus mondar-mandir dari antrian  ke anaknya beberapa kali, si Bapak tetap sabar untuk menjaga anaknya dan tetap berbicara memberitahu untuk tetap diam dengan lembut ke anaknya yang cacat mental itu tanpa ada rasa marah sedikit pun. Dia kagum dengan melihat si Bapak seperti itu, yang tetap sabar dan sayang kepada anaknya walau keadaan anaknya ngga normal seperti anak-anak lainnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Karena yang nulis lagi sibuk didunia nyata, (Agak sedikit capek nulis cerita panjang-panjang juga.. hehehe :p), jadi itu aja yah cerita singkat yang bisa di bagi dari apa yang dia lihat dan alami dalam 3 hari itu. See you..