Friday, April 11, 2014

Apakah Masih Ada?



( Kamis, 10 April 2014. )
     Hari yang entah kenapa dia rasakan sedikit lebih berat dari hari-hari biasanya. Seperti adanya beban yang berat menimpanya. Bagaimana pun dia mencoba untuk tidak menghiraukan rasa itu.
     Waktu pun semakin berlalu,  dan ternyata benar apa yang dia rasakan disepanjang waktu itu. Dari masalah pekerjaan yang bertambah dan dikejar deadline, hingga masalah diluar sana yang tiba-tiba mencuat kepermukaan. Yah... Walaupun kenyataannya tak mungkin melewati hari ini begitu saja, tetapi dia tetap berharap kepada Sang waktu saat itu untuk setidaknya dapat bisa belari sedikit lebih cepat agar hari ini dapat terlewati.
     Akhirnya malam pun tiba. Dia kedatangan tamu yang tidak lain melainkan saudara saat itu. Saudaranya mampir saat itu pun setelah dia menyelesaikan masalahnya. Mungkin saat itu saudaranya mampir karena ingin sedikit menceritakan keluh kesahnya dari masalah yang dialami untuk setidaknya mebuat lapang hatinya walau sedikit.
     Setelah cukup mengobrol lumayan lama, saudaranya pun berpamitan untuk pulang. Tapi setelah saudaranya pergi, dia sempat termenung sesaat, memikirkan tuturan cerita yang tadi ia dengarkan dari saudaranya itu. Dimana dalam cerita itu, beberapa orang bisa, bahkan mudah melakukan apa saja demi keuntungan dan kepuasan egonya sendiri tanpa melihat dan berpikir, jika akan ada luka baru tercipta.
     Terdiam, termenung, dan bertanya-tanya didalam benaknya. "Kok bisa?". Seperti sudah tidak ada lagi yang namanya "Hati Nurani". Semua yang dia lihat saat ini hanya manusia-manusia yang berlomba-lomba memakai jubah kesombongan, kelezatan makanan-makanan mewah, memamerkan jabatan serta secuil harta yang mereka punya. Sedangkan dilain sisi, banyak orang yang terlelap beralaskan empuknya tanah, beratapkan indahnya langit, dan suara merdu terlantun dari perut yang selalu terdengar setiap hari.
     Dimana sebenarnya si"Hati Nurani" ini? Apa memang "dia" sudah hilang seiring waktu yang terus berkurang? Ataukah memang sudah tidak ada lagi manusia yang layak disebut "Manusia"?

     Walau dengan banyak pertanyaan didalam benaknya, dia tetap bersyukur. Setidaknya dia sudah mendapatkan jawaban dan pelajaran dari hari yang terasa berat ini. 

No comments:

Post a Comment