Sunday, March 30, 2014

Aku Ingin Bersama Selamanya





Ketika tunas ini tumbuh, serupa tubuh yang mengakar.
Setiap nafas yang terhembus adalah kata.
Angan, debur, dan emosi bersatu dalam jubah berpautan.
Tangan kita terikat, Lidah kita menyatu.
Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu.
Hahhh... Di luar itu pasir. Di luar itu debu.
Hanya angin meniupnya saja lalu terbang hilang tak ada sisa.
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu.
Jiwa ini hanya tandu. Maka duduk saja.
Maka akan kita bawa... Semua.
Karena kita adalah satu.

No comments:

Post a Comment