Monday, March 24, 2014

"Buntut Singkong"

ilustrasi

Alkisah ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia pasti selalu memberikan sisa gorengan buntut singkong tersebut pada seorang bocah yang sering main di tempatnya mangkal.
Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahanya itu. Namun tidak ada perubahan yang berarti, usahanya tetap begitu-begitu saja.
Suatu hari, datanglah seorang pria dengan menggunakan mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak gorengannya.
Pria didalam mobil itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong, Pak?”
Si tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.”
“Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya pun mengejek saya karena tidak bisa beli jajanan karena tidak mempunyai uang. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada saya, pada setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,” ujar pria muda itu.
Tukang gorengan terperangah. “Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong nak... Kenapa kamu masih ingat saya?”
“Bapak tidak sekadar memberi buntut singkong goreng, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak menerima pemberian dari saya ini.” lanjut pria itu.
Si tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan atau sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar dan dengan jalan atau kisah yang tak terduga.
Selalu bersyukur & berbuat baik walau sekecil apa pun, asal ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan.



Sharred by : Yohanna Fransisca
Sumber : Di sini

No comments:

Post a Comment