Thursday, March 27, 2014

( Story ) Sudah Terlambat Untukku


Gambar ilustrasi


Ini kisah dari seseorang yang sayangnya ga mau ditaro sumbernya nih.. >_<
Tapi yasudahlah, Silahkan membaca all.. ^_^ enjoy


     "[[ Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding kita tidak pernah menyadari perasaan seseorang yang selalu ada buat kita, tetapi dia yang selama ini selalu ada untuk kita sudah pergi selamanya. Dia pergi tanpa kita tahu dan sadar bahwa selama ini dia berjuang dan tulus menyayangi kita.

     Panggil saja namaku Puput, aku berusia 25 tahun saat kisah ini terjadi. Kisah ku mungkin klise, dan terlihat biasa saja, sama seperti orang-orang kebanyakan. Saling suka, mendapat pernyataan cinta, dan akhirnya pacaran.

     Berawal pada saat aku SMA duduk di kelas 3, ada seorang cowo teman sekelas ku waktu itu, dia namanya Andy. Dia memang terlihat suka dengan ku, tapi tak aku hiraukan, secara aku sudah punya pacar pada saat itu. Sampai akhirnya kami pun bertengkar, karena aku pun tidak suka dan risih dengan perkataannya dan sikapnya. Lama kami tak bicara, dan hanya bertemu didalam kelas saja, tapi dia lebih sering diam setelah kejadian itu, padahal aku pun sudah memaafkan dia dan melupakan pertengkaran itu.

     Akhirnya aku pun lulus SMA. Dan aku pun memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1. Tak disangka-sangka, ternyata Andy satu kampus dengan ku. Aku coba tuk memulai percakapan sama dia, karena aku ngerasa ga enak juga, klo kita awalnya berteman tetapi berakhir dengan diam satu sama lain.

     Setiap hari kita bertemu dan komunikasi, entah kenapa aku juga mulai nyaman sama Andy, sampai akhirnya dia menanyakan tentang pacarku sewaktu SMA dan aku pun mengatakan sejujurnya kalau aku sudah tidak mempunyai pacar lagi. Setelah aku menjawab pertanyaaan dari dia, aku sangat terkejut karena Andy menyatakan cintanya. Kami pun akhirnya berpacaran.

     Hubungan kita awalnya pun berjalan baik-baik saja, sesekali kita bertengkar tapi tidak lama kita pun baikan lagi. Seiring waktu hubungan kita berjalan, entah kenapa aku merasa jenuh dan bosan dengan hubungin ini. Kucoba tuk bertahan, sabar dengan hubungan ini, tetapi dia kelihatan monoton, bgitu-bgitu saja, seperti tidak ada kemajuan, perubahan, ataupun keseriusan darinya untuk ku.

     Disaat kegalauan aku dalam hubungan sama Andy, ku mengenal seorang pria, namanya Tyo. Dia orangnya baik banget, terlihat lebih serius dan tidak monoton seperti Andy. Komunikasi aku dengan Andy mulai berkurang dan lebih sering komunikasi dengan Tyo. Sejak saat itu pun aku sama Andy lebih sering bertengkar karena masalah-masalah sepele. Aku jenuh dan aku juga lelah kalau harus berhubungan seperti ini terus dengan Andy. Lagi pula aku pun sedang dekat dengan Tyo yang menurut aku pada saat itu lebih baik dari Andy.

     Hubungan aku dengan Andy pun berakhir. Aku sudah capek dengan Andy, sikapnya tidak ada sedikitpun perubahan. Akhirnya dengan ego aku saat itu, akhirnya aku memilih Tyo dan meninggalkan Andy.

     Lama aku tidak bertemu dengan Andy, bahkan kami pun tidak komunikasi. Kadang aku rindu.. Rindu akan canda dan gelak tawa Andy. Tapi aku sudah bersama Tyo sekarang. Aku juga harus menghargai perasaan Tyo. Tapi hati ku terasa sangat hancur, disaat aku akhirnya harus mendengar kabar bahwa Andy kecelakaan. Dia pun harus dirawat dirumah sakit, tetapi takdir berkata lain, dan pada akhirnya dia harus pergi untuk selama-lamanya.


     Duniaku serasa hancur. Setiap inchi tubuhku menjerit akan kepergiannya. Aku bahkan tidak bisa lagi merasakan sakitnya hatiku, seolah ada bagian tubuhku yang hilang. 


     Aku selalu hadir dalam setiap acara doa yang dilakukan keluarganya setiap malam. Di duka yang sangat teramat dalam, Ibu Andy memintaku untuk menemaninya sampai akhir acara doa. Setelah para tamu pulang, aku diajak ke kamarnya Andy. Beliau pun sempat tersenyum, walau aku tahu ada duka mendalam dibalik senyumnya itu.

     Beliau menceritakan sesuatu yang aku tidak ketahui sebelumnya. "Andy pernah bercerita kepada ibu, bahwa dia seneng telah bisa berhubungan dengan Puput. Dia pun ingin bisa menjadi yang terakhir buat Puput". Detik demi detik berlalu, aku mendengarkan pernyataan beliau bahwa putranya memendam rahasia. Ternyata selama ini, Andy selalu berjuang dan berusaha untuk serius dan bisa menikahi aku, bahkan selama ini dia selalu menyisihkan uang hasil kerja sambilan dia untuk nanti bisa melamar aku.

     "Memang Andy sengaja merahasiakannya sama kamu Put. Cuma sama ibu dia mau cerita. Dia ngga mau ngumbar-ngumbar lebih dulu usaha dia, sebelum benar-benar bisa dia lakukan hal itu" lanjut ibu Andy dengan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya. Aku pun tidak bisa menahan air mataku. Aku menangis dalam pelukan Ibunya Andy. Aku menangis hingga dadaku serasa ingin meledak

Aku menyesal dan sangat menyesal.

     Aku tidak sempat memohon maaf kepadanya karena sudah menyakiti perasaannya. Hingga detik ini, penyesalan itu masih ada. Apakah kau mendengar setiap doa-doa ku setiap malam, Andy?


Aku merindukanmu...

+++++++++++++++++++++++++++

     Janganlah kedepankan rasa ego kalian, karena Allah murka dengan egomu, sehingga iblis dan setan pun dengan senang hati menyelimuti hatimu dan membuat egomu menjauhkan jodoh kalian sendiri. Dan semua penyesalan itu akan selalu datang terlambat.
     Jemputlah jodohmu, sebab jodohmu itu adalah rezekimu, namun rezekimu bukan merupakan jodoh. Hidup ini indah apabila kita saling mencintai, dan kunci kebahagiaan yang hakiki adalah munculnya naluri kejujuran dari setiap insan.
     Semoga kisah aku ini, bisa jadi inspirasi buat kalian semua. ]]"



Terima kasih banyak buat yang punya kisah udah mau share disini..
Sayangnya sih, ga boleh dikasih sumbernya sama yang punya kisah... >_<
Tapi ga pa2..
Pokoknya makasih buanyak yah buat kisahnya..  ^_^
   

No comments:

Post a Comment