Tuesday, March 25, 2014

"Ibu, aku rindu.."


     "[Bintang tidak lagi menjadi sandaran buat ku tuk meraih semua angan-angan ku. Terlalu tinggi ku berharap semakin kecewa hati meratap. Kasih ibu akan selalu ku junjung dengan do'anya ku pinta walau kemiskinan selalu akrab dengan ku. Namun cinta ibu sangat mewah yang aku punya.
   
     Aku akan berusaha tegar ibu!
     Tak akan lagi ku tangisi nasib ku ini dan tak akan lagi ku sesali ke tak sempurnaan hidup yang ku miliki. Aku sayang ibu, aku tak akan membuatmu menangis lagi.

     Semalaman kau tak tertidur karena rasa khawatirmu dengan kesehatan ku. Demam panas tinggi ku telah memeras semua yang mengganjal dalam pikiran ku, hingga dalam gigil tidur, aku memanggil dan menyebut Ayah dimana? Lalu tangismu pecah sambil memeluk tubuh ku yang lemah tak berdaya.

     Sambil mengompres kening ku, ibu pun bercerita tentang masa lalunya yang buruk, cinta mereka tak mendapat restu orangtua karena kasta yang berbeda, hingga ayah memutuskan untuk kaein lari dengan ibu.

     Setelah diri ku dilahirkan, ayah diculik oleh orangtuanya untuk dijodohkan dengan gadis yang sederajat dengan darah birunya, hingga sampai kini ayah tak pernah kembali disaat ibu membutuhkan keberadaannya.

     Aku memang merindukan dirimu ayah, tapi masih pantaskah engkau ku sebut "Ayah"?
     Yang telah menelantarkan anak dan istrimu dalam penderitaan yang sangat panjang dan aku pun tak akan lagi berharap bertemu denganmu, Ayah. Tapi engkau selalu akan ku hormati dan ku do'akan agar tuhan mengampuni dosa-dosamu. Sebagai putramu, darah dagingmu yang tiada lagi berbekas.

     Bulan pun meredup gelap pun menjelang, namun hanya cahaya lilin yang masih tersisa untuk ku, dan untuk hatiku...]"
   
161012

Written by : Agus Chaerudin
Sharred by : Agus Chaerudin

No comments:

Post a Comment