Friday, April 25, 2014

7 × 1

( Sabtu, 12 April 2014. )
      Terlihat cerah cuaca dihari ini. Dia pun dihari ini izin kepada atasannya ditempat dia bekerja untuk tidak masuk bekerja seperti biasanya, karena siang ini dia harus ke kampus untuk briefing mahasiswa baru.
     Mungkin bisa dibilang agak sedikit telat dia mendaftarkan diri untuk kuliah, secara sudah kurang lebih hampir 7 tahun dari semenjak lulus SMA, dia menahan rencananya untuk kuliah karena faktor keadaan dan waktu. Tetapi walau harus menahan rencananya selama itu, tidak membuat rencana yang dia persiapkan menjadi hilang. Tidak sedikit juga pertanyaan-pertanyaan, saran, dan cemoohan yang terlontar dari orang-orang karena mendengar dia ingin dan baru akan mau masuk kuliah.
"Lo yakin mau kuliah dengan umur lo segitu? Apa lo ngga mau nabung buat nanti lo nikah?"
"Haha.. Gaya lo kuliah!"
"Kuat ga lo itu, dengan lo kuliah tapi sambil kerja?" Dan masih banyak lagi pertanyaan dan cemoohan yang keluar dari mulut mereka, tapi ada juga saran-saran yang dia dapatkan.
"Bagus! Kalo lo mau kuliah, kapan lagi, kali lo selagi masih sanggup"
"Ga usah liat berapa banyak umur lo, kuliah aja. Dari lo kuliah, lo bisa mengenal orang baru dan memperbanyak silaturahim. Siapa tau, salah satu teman kampus lo itu nanti yang akan bantu lo."
     Dia mencoba berpikir positif dari semua pertanyaan dan cemoohan yang dia dapatkan. Mungkin mereka perhatian dan khawatir dengannya, dan dia pun menjawab itu semua hanya dengan senyuman dan berkata dalam hati "Andai saja kalian tahu, apa yang aku tahu, dari apa maksudku ini". Berterima kasih banyak juga untuk orang-orang yang sudah memberi saran yang memotivasi dia, walau dengan saran yang singkat tapi sangat bermakna untuknya.
   
     Akhirnya sampai juga siang itu dia dikampus. Ini udah kesekian kalinya bagi dia datang ke kampus, tapi masih saja dia merasa asing di kampus itu, mungkin karena baru masuk menjadi mahasiswa baru, jadi masih ngerasain hal itu. Langsung saja dia ke kantor seketariat untuk bertanya dimana ruangan briefing untuk mahasiswa baru. Ternyata sudah banyak mahasiswa baru diruangan briefing, tapi untung saja dia belum terlalu telat datang keruangan pada saat acara briefing mahasiswa baru.
      Setelah briefing, semua mahasiswa baru dipisah menurut fakultasnya masing-masing untuk diberikan penjelasan lebih lanjut oleh kepala fakultas. Dia sendiri mengambil Fakultas Teknologi Informasi jurusan Sistem Informasi yang untuk penjelasan lebih lanjutnya itu tetap diruangan. Ada hal yang menarik dari kata-kata yang disampaikan oleh kepala fakultas pada saat penjelasan tersebut, dimana si kepala fakultas menanyakan apa alasan untuk melanjutkan kuliah. Ada beberapa mahasiswa baru diruangan yang menjawab, untuk bisa mendapatkan gelar, ijazah, dan bisa mendapatkan kerja yang lebih baik. Tapi dia hanya terdiam saat itu, karena memang bukan itu semua alasan dia untuk kuliah. Alasannya hanya untuk memperdalam ilmu yang dia dapatkan dari luar kampus dan memperbanyak relasi. Menurut dia kalau hanya ijazah dan gelar, semua yang kuliah pun pasti akan mendapatkan itu semua setelah lulus nanti. Si kepala fakultas melanjutkan menjawab alasan dari kuliah tadi dengan jawabannya sendiri. Dia agak sedikit kaget dengan jawaban yang dijelaskan kepala fakultas, karena jawaban itu sama dengan alasan dia kenapa ingin kuliah. Dia tersenyum dan tidak menyangka, padahal dia pikir si kepala fakultas.
     Setelah selesai briefing dan penjelasan tentang fakultas, dia didatangi oleh salah satu mahasiswa baru yang tadi juga mengikuti briefing. Namanya Yudha, yang mempunyai pekerjaan sebagai guru lukis untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Selain itu Yudha ini juga mempunyai pekerjaan sampingan menjual sepatu online. Dan si Yudha ini teman pertama yang dia kenal di kampus itu. Yah lumayan bagi dia sebelum memulai aktifitas kuliah, sudah ada teman baru untuk bertukar informasi.
     Waktu pun sudah semakin sore, dan saatnya untuk dia pulang, beristirahat dari kegiatannya dihari ini..


( Minggu, 13 April 2014. )
     Sedari subuh dia sudah bangun. Walau semalam dia baru tertidur sekitar jam 01.00 dinihari, terus bangun 04.45 dan dia masih merasa ngantuk, tetapi dia memaksakan untuk tidak tidur lagi. Coba buat segelas kopi, sambil mendengar lagu-lagu yang ada di playlist handphone-nya, agar setidaknya mengurangi ngantuk yang terasa. Minggu pagi ini juga cuacanya kurang begitu cerah dan terlihat berawan. Gak seperti hari-hari biasanya yang cuacanya bener-bener cerah, saking cerahnya sampai siang harinya panas matahari juga full. Dan untuk kegiatan dia hari ini hanya membersihkan kamarnya. Waktunya nyapu-nyapu dan ngepel-ngepel. ^^
     Nyapu sana, nyapu sini. Ngepel sana, ngepel sini. Tapi, tak terasa semakin lama cuaca makin mendung dan gak lama kemudian hujan turun juga. Akhirnya kegiatan rapih-rapih selesai, tapi hujan masih belum berhenti. Dia pun bersender sambil melihat dan menikmati hujan dari jendela kamarnya. Teringat banyak hal dari hujan yang dilihatnya dan dia menjadi tersenyum dibuatnya. Seperti sebuah film, tiap adegan-adegan satu per satu muncul dalam angannya. Dari adegan sedih, marah, senang, tertawa, lucu dan banyak lagi. Dia pun jadi sangat bersyukur dengan semua ingatan-ingatan itu, karena semua ingatan yang muncul dan alami sewaktu dulu menjadikan sebuah pelajaran untuk hidupnya saat ini.

     Hari sudah semakin sore dan hujan pun semakin reda. Waktunya dia istirahat untuk menghadapi kegiatan di esok hari. Dan dia melewati hari ini dengan rasa syukur dari ingatannya di masa lalu yang tak sengaja teringat dikala dia menikmati hujan tadi, karena menjadi sebuah hal yang berharga untuk dirinya hari ini.


( Senin, 14 April 2014. )
     Dimana kegiatan dia di hari ini sama seperti kegiatan seperti biasanya yaitu berangkat bekerja. Gak ada yang bisa diceritakan dari dia di hari ini. Jadi langsung aja ke hari berikutnya.


( Selasa, 15 April 2014. )
     Hari selasa yah..?
     Hari yang sedikit berat buat dia. Dari pas perjalanannya menuju ke tempat kerja, sudah mengetes kesabarannya yang mana angkutan umum (Angkot) main asal berhenti sembarang dan mendadak. Haduhh.. Untungnya dia masih bisa jaga jarak kendaraannya dari tuh Angkot, kalau gak, udah nabrak deh. Ditempat kerja pun, dia udah ngerasa bakal ada yang ga enak, dan itu benar saja. Baru saja dia pegang handphone buat nge-check notifikasi masuk dari group kantor yang berisi data perusahaan, tapi teman kantornya udah menyangka dia lagi ga kerja dan cuma main handphone. Huft.. harus bisa menahan hati.
     Untuk kesekian kalinya lagi setelah dia pulang bekerja mendapat pesan dari Blackberry Messenger (BBM) dari seorang teman yang dia dapatkan karena teman kantornya yang memberitahukan pin BBM dia. Entah memang orang itu aneh, atau memang lagi emosi, atau bagaimana, tiba-tiba balasan dari orang itu malah jawab dengan kata "Masbuloh" ( Masalah buat eloh ). Padahal dia hanya menjawab pertanyaan yang sebelumnya ditanyakan ke dia, lalu dia bertanya balik tentang dimana tempat bekerja. Lalu diteruskan dengan "yaudah delete aja contact w".
     Bener-bener aneh tuh orang, secara baru saja dia mengenal lalu ada pesan dari orang itu dan baru membalas pesan dari orang itu 1 kali, tapi udah direspon begitu. Tapi yasudahlah, dia coba membiarkan saja tuh orang mau ngomong apa lagi selanjutnya. Entah itu bener atau becandaan dari teman kantor, tapi dia cukup bertindak dengan diam dan berusaha berpikir positif. Karena memang dia sudah agak lelah dengan hari ini.
     Malam ini dia tidur pun lebih cepat. Biar dia bisa cepat lupain banyak kejadian yang bikin panas hati, yang sepenggalnya diceritain diatas.


( Rabu, 16 April 2014. )
     Makin lebih berat sepertinya untuk dia hari ini. Mimpi apa semalem dia, sampai-sampai dirumah bahkan ditempat kerja kayaknya ada saja orang yang bikin panas hati. Benar-benar dia lagi di uji kesabarannya, karena memang dia berniat untuk memperbaiki diri dengan salah satunya untuk tidak mau menggunakan emosi saat sedang kesal atau mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Seperti dikantornya saat ini dan kejadiannya mirip seperti kemarin, disangka gak kerja padahal lagi nungguin download-an data dari server yang bejibun banyaknya. Lalu teman sekantornya bertanya sudah sampai mana pekerjaan dia saat itu. Dia pun menjawab dengan apa adanya, kalau memang kerjaan itu memang belom selesai jika terus menggunakan cara manual dan jadi memakan waktu yang lama. Entah lagi sensitif atau sedang galau, mendadak teman kantornya itu agak marah, dengan memberitahu bahwa teman kantornya itu gak suka dengan cara dia yang selalu ngasih alasan jika lagi ditanya.
     Sempat agak sedikit kepancing emosi dia saat itu, mendengar perkataan temannya yang main asal menuduh begitu saja. Padahal jelas-jelas teman kantornya itu duduk disebelah dia dan melihat apa yang dia kerjakan. Tetapi dia cukup bilang "Yasudah, terserah saja" kemudian diam dan ngga mau memperpanjang masalah itu. Dia pun mencoba selalu ingat akan niatnya, untuk tidak menggunakan emosi pada saat keadaan memanas.
     Setelah kejadian itu, hingga sepulangnya dia dari kerja, teman kantornya hanya diam, gak berkata apapun sama dia.


( Kamis, 17 April 2014. )
     Di kantor, entah teman kantornya masih kebawa masalah yang kemarin atau memang lagi sensitif, dia masih didiamkan oleh temannya itu. Tapi tetap dia membiarkannya dan ngga mau ambil pusing karena masalah itu. Dan tetap fokus mikirin cara bagaimana biar bisa cepat menyelesaikan pekerjaannya.
     Siangnya dia dikontak teman sekolahnya, tetapi teman sekolahnya ini bukan yang berhubungan dengan si pria Jepang. Namanya Mutiara, bisa dibilang, Mutiara itu teman bolosnya sewaktu masa sekolah. Sudah lumayan lama si Mutiara gak "beredar" alias gak pernah ada kabar semenjak lulus SMA. Terhitung kurang lebih hampir tujuh tahun dari sewaktu kelulusan SMA sampai hari ini. Mutiara menghubungi dia awalnya dari Facebook, kemudian tukeran pin Blackberry Messenger (BBM), jadi akhirnya mereka komunikasi via BBM saat ini. Mereka berdua ngobrol banyak di BBM, dan Mutiara pun bercerita, kalau si Mutiara kangen ingin ketemu dan kumpul-kumpul lagi sama teman-teman SMA. Tetapi memang sulit dapetin waktu untuk bertemu atau kumpul-kumpul, secara teman-teman sekolah yang lain ada yang sibuk kerja dan ada yang sibuk dengan kuliah juga. Tak terasa waktu menunjukan pukul 17.00, dia pun memberitahu Mutiara untuk ngobrolnya dilanjut nanti lagi setelah dia sampai dirumah.
     Sesampainya dirumah dia istirahat sejenak, sambil ditemani secangkir kopi sambil duduk dijendela kamarnya. Hal yang dia sukai setelah seharian beraktifitas. Tak lama pun handphonenya berbunyi karena ada pesan BBM yang masuk dari Mutiara buat ngelanjut obrolan yang tadi siang.
" Lagi sante aja lo dirumah?"
"Iyah... ni lagi santai aja"
" Abis bingung mau ngapain..
Yah sambil ngopi, sambil nulis nuangin ide2 juga nih di note. Hehe :P" Jawab dia.
" Huemm wah asik intip-intip dongggg" seru Mutiara.
" Masih banyak yang kepending, blom dipublish lagi. Nanti aja sekalian di publishnya.. hehe","Paling si buncis doank yang komen di cerita yang udah dipublish".

Mutiara pun menjawab dengan agak sedikit meledek..
"Lo sama dia yakk? Hahahaha"
"Haduhh ngga.. mank dia suka curhat tentang cowonya yang sekarang. Jadi yah w buat tulisan aja.. nyahahaha" Lalu dia pun menjelaskan lebih lanjut tentang hal itu.
" Klo w mah, lagi belom minat buat itu, coz ngerasa takut w. Hehehe :P ".
Mutiara pun mungkin agak sedikit penasaran, lalu bertanya lagi.
"Takut apa tapi lo bang?" Tanya Mutiara.
"Banyak hal sih yang buat w takut..
Salah satunya, yah w ngga mau nantinya, si cewe malah berharap terlalu banyak dari w. Kasian waktunya jadi malah terbuang sia-sia lagi.
Jadi untuk saat ini, rasa ingin w kalah sama rasa takut w.. hehe"
"Secara.. I'm still zero.. :p"
Sedikit dia memberitahukan alasannya.
"juaraaaaa" sahut Mutiara.
"Wleee... Boro.. klo juara mah udah melanglang buana ke mana-mana n' udh jauh terbang.."
"Heummm apa hubungannya melanglang buana sama jauh terbang? Yg terbang dan melanglang kan pikiran, perasaan, sama gagasan-gagasannya, itu juga juara buat gua." Mutiara menjelaskan dari sudut pandangnya.
"Yah tapi sedikit orang di jaman sekarang melihat isi. Keseringan ngeliat luar aja. Sering bnyak kan liat di sosmed, mejeng dngan barang ini itu dan mereka bangga. Dari situ w mending jadi orang asing sekarang.","Sedikit juga w ngeliat orang di jaman sekarang yang bener-bener tulus membantu" Jawab dia. Kemudian Mutiara melanjutkan dengan memberitahukan harapan dia juga.
"Jangan bosen-bosen ya,, kan sama-sama temen,,jangn bosen-bosen kalo gua da salah sikap atau apapun yg menurut lo gak enak, di tegor aja, sama-sama kasih tau,,jangan sampe jadi yg lalai apalagi yg terus-terusan salah,,karna kadang kita biasa aja, gak tau apa atau dimana salah kita tapi orang lain tau dan moga-moga jauh diri dari sifat iri dengki,,dan jauh-jauh dari sifat sombong dan menyakiti orang lain dengan sikap, tindak, dan sifat. Aamiin.."

     Itulah obrolan singkat mereka berdua. Ada serunya ngobrol lagi sama teman sekolah yang sudah lama gak ketemu. Dia juga jadi ngedapetin hal baru dari obrolan ini. Walau sempat obrolannya mendadak berubah haluan dari becanda-becanda sampai tiba-tiba ke obrolan serius. Tapi dia sudah cukup terhibur dari suasana dikantor dan hari ini yang masih bikin mumet kepalanya. Semoga aja, bisa terus ngobrol dan tukar pikiran kedepannya.


( Jum'at, 18 April 2014. )
     Kalau di kalender sih, hari ini tanggal merah, yang berarti harusnya libur tetapi hari ini dia harus lembur kerja. Gak kenapa-kenapa buat dia, karena dikantor agak sepi ditambah teman kantornya yang sensitif itu lagi ke kantor cabang yang diluar kota.

Tenang.....

     Disiang harinya setelah isitirahat, dia di hubungi teman sekolahnya. Kali ini, teman sekolahnya yang berhubungan dengan si pria Jepang. Yah seperti biasa, temannya curhat tentang si pria Jepang dan rencananya itu. Temannya ini bercerita kalo nanti mau ambil cuti bulan depan, untuk ke kantor imigrasi membuat passport. Dia sempat kaget karena cerita temannya itu, walaupun dia tahu kalau teman sekolahnya ini ingin ke Jepang, tapi secepat itukah langsung ingin buat passport bulan depan.
     Temannya pun menjelaskan rencana dia itu buat passport bulan depan, karena memang temannya ini ingin mencicil semua persiapan dan bukan tahun ini juga terbang ke Jepang-nya. Lalu temannya bercerita tentang ibu dan keluarganya yang mendukung rencana ke Jepang itu. Si ibu juga sudah tahu tentang kedekatan temannya itu dengan pria Jepang. Hubungan temannya dengan si pria Jepang ini juga semakin dekat.
     Senang mendengar cerita dari teman sekolahnya ini dengan si pria Jepang dan semoga diakhir ceritanya nanti berakhir bagus..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Hufftt.. Cape juga, tapi akhirnya selesai juga buat cerita 7 hari jadi 1. Biar singkat ceritanya, mudah-mudahan tetep bisa continue terus. Hitung-hitung buat seru-seruan. (^_^)/

No comments:

Post a Comment