Thursday, April 10, 2014

Pesta Sebuah Negeri



( Rabu, 9 April 2014. )
     Hari dimana sebuah negeri tempat dia tinggal yang bernama Indonesia sedang mengadakan sebuah pesta demokrasi. Pesta yang selalu di selenggarakan setiap 5 tahun sekali. Pesta yang untuk memilih seorang manusia yang terpilih untuk memimpin negeri yang sudah semakin banyak rupa wajahnya atau bahkan negeri yang tidak mempunyai wajah sama sekali.
     Tumpah ruah semua rasa di hari ini, dari semangat, bangga, senang, sedih, dan bahkan tidak sedikit yang merasa ini adalah hal yang biasa saja. Mungkin dia salah satu yang tidak merasakan rasa itu semua. Yang dia rasakan hanya rasa bingung dan banyak pertanyaan didalam benaknya saat itu. Bingung melihat banyak orang yang menyerukan sebuah perubahan didalam negeri tersebut. Sedangkan perubahan yang seperti apa yang diinginkan oleh orang-orang di negeri itu, dimana sudah banyak manusia yang berubah menjadi makhluk-makhluk yang acuh akan keadaan dan kondisi dan hanya membuat ego menjadi raja diatas segala raja.
     Bukankah sebuah negeri indah tercipta karena manusia-manusia didalamnya? Bahkan dia merasa, mungkin sekalipun manusia yang terpilih itu seorang Khalifah yang adil dan jujur, dia takan sanggup menyerukan suara-suara keadilan, yang mana manusia-manusia di negeri tersebut sudah tidak mempunyai Telinga lagi.

     Dalam sorak-sorak suara pesta, dia cuma bisa berdiri tertegun melihat dan menunggu. Bukan pula tidak mau bergerak atau bertindak. Hanya saja setiap suara dan gerakannya terasa percuma di negeri yang semakin sepi tanpa adanya suara bahkan semakin menjadi negeri yang hampa.
     Terus berdiri menunggu dan berdoa untuk sebuah kisah baru yang indah didalam sebuah negeri yang konon dikatakan negeri surgawi.

No comments:

Post a Comment